FGD Penyusunan Kurikulum Teknik Perminyakan UNEJ Bersama SKK Migas

Oleh : W.R

Pada tanggal 28-29 Januari 2019 telah dilakukan Focus Group Discussion (FGD) tentang penyusunan kurikulum Program Studi S1 Teknik Perminyakan Fakultas Teknik Universitas Jember. Acara ini bertempat di kantor perwakilan SKK Migas wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa) di Jalan Veteran No 6-8 Surabaya. Banyak pihak terkait yang terlibat dalam acara ini. Diantaranya yang turut hadir yaitu Rektor Universitas Jember (Drs. Moh. Hasan, M.Sc., PhD), Wakil Dekan 1 Fakultas Teknik Universitas Jember (Dr. Triwahju Hardianto, S.T., M.T), perwakilan dari SKK Migas Pusat, Kepala Departemen Humas SKK Migas Jabanusa, Kepala Departemen Operasi SKK Migas Jabanusa, perwakilan dari KKKS (Husky-CNOOC Madura Limited, Saka Indonesia Pangkah Limited, Pertamina Hulu Energi WMO, Pertamina EP Asset 4 Field Cepu) serta segenap dosen Teknik Perminyakan UNEJ.

Berkenaan dengan dibukanya Prodi baru ini maka dipandang perlu untuk melakukan diskusi dan sharing informasi dengan para pelaku industri hulu migas (SKK Migas dan KKKS) terkait dengan kurikulum pada Prodi Teknik Perminyakan. Dalam acara ini tentunya banyak sekali manfaat yang diperoleh untuk menyempurnakan kurikulum yang akan digunakan di Prodi Teknik Perminyakan. Masukan-masukan dari stakeholders sangat penting karena kurikulum akan disesuaikan dengan kebutuhan industri pada era saat ini.

Kepala Departemen Humas SKK Migas Jabanusa Ali Masyhar memberikan masukan terkait lulusan Prodi Teknik Perminyakan harus memiliki sertifikat bahasa inggris dengan score TOEFL minimum 550 dan perlu adanya sertifikasi lulusan karena nantinya akan dibutuhkan ketika masuk di dunia industry. Kepala Departemen Operasi, SKK Migas Jabanusa memberikan masukan bahwa mata kuliah pemrograman computer sebaiknya lebih kea rah bidang perminyakan agar lebih lebih aplikatif serta calon lulusan harus dibekali softskill. KKKS Husky-CNOOC Madura Limited Antonius Himawan memberikan masukan bahwa dalam hal pengadaan laboratorium diperlukan adanya kerjasama dengan pihak industry hulu migas serta perlunya penyediaan buku-buku yang original sebagai referensi melalui perpustakaan. KKKS Saka Indonesia Pangkah Limited Adhi Kurniawan memberikan masukan bahwa kurikulum yang disusun alangkah baiknya bersifat fleksibel dan seimbang sesuai dengan standar S1. Pertamina Hulu Energi WMO memberikan masukan tentang perlu adanya penambahan mata kuliah renewable energy. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu memberikan masukan bahwa perlu adanya pelatihan software agar lulusan Prodi Teknik Perminyakan siap kerja. Kemudian kerja praktek baiknya rata-rata sekitar 2-3 bulan karena ini merupakan kesempatan  untuk belajar di dunia industri.

SKK Migas Pusat menyarankan pihak Universitas Jember untuk menjalin kerjasama dengan pemerintah (daerah)  terkait pembuatan aturan yang isinya adalah perintah kepada stakeholder untuk memperkerjakan lulusan Teknik Perminyakan UNEJ. Mengingat 40% minyak dan 12% gas yang dihasilkan oleh Indonesia berasal dari KKKS di Jawa Timur, maka adanya kebijakan mengutamakan sumber daya manusia daerah sendiri perlu dibuat.

Sehingga diharapkan dengan adanya acara ini, kurikulum yang akan diterapkan adalah benar-benar sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan perusahaan dan Prodi Teknik Perminyakan UNEJ mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas serta mampu bersaing dengan lulusan dari kampus lain.